Translate

Senin, 21 November 2016

Terimakasih atas Donasi-mu

DONASI RUMBAKA CERDAS

        Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rida-Nya, projek Rumbaka Cerdas yang digalakkan SM3T UNY di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur menuai tanggapan yang positif dari rekan-rekan semua. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan semua yang telah turut serta menyumbangkan waktu, pikiran, tenaga serta finansial demi maju bersama membangun masyarakat khususnya di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kami masih terus berharap uluran bantuan demi terwujudnya generasi emas Malaka, melalui membaca dalam program Rumbaka Cerdas dari rekan-rekan semua. Ini merupakan hasil donasi sementara yang telah terkumpul berkat hati mulia rekan-rekan :) :)


         Sekali lagi, kami seluruh peserta SM3T UNY VI, Malaka, NTT mengucapkan terimakasih atas uluran tangan rekan-rekan semua, para aktivis, akademisi dan masyarakat umum diseluruh pelosok Negeri. Semoga bantuan rekan-rekan semua menjadi amal ibadah. Salam Read To Be Great. Salam Rumbaka Cerdas.

#Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia
#SM3T UNY VI

Minggu, 20 November 2016

Tentang Sebuah Janji Kemerdekaan !

TENTANG SEBUAH JANJI KEMERDEKAAN !


HARNUM KURNIAWATI, MALAKA
Dalam preambule Undang Undang Dasar (UUD) 1945 salah satu dibentuknya negara Indonesia adalah “ikut mencerdaskan kehidupan bangsa”.  Sebuah pegangan dalam pengabdian saya menjadi seorang guru dalam program Sarjana Mengajar Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T). Salah satu program milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Tempat dimana saya mengabdi sebagai pegajar SM3T  adalah di sebuah Sekolah Dasar paling ujung di Kecamatan Malaka Barat , Kabupaten Malaka. Tepatnya di SD Katolik Sukabilulik di sebuah desa dengan mata pencaharian warga nya adalah petani dan nelayan.  Desa dimana semua masyarakatnya beragama Katolik. Ya inilah lingkungan baru yang akan saya tinggali selama satu tahun dalam pengabdian.

Seperti  yang tertulis  dalam UUD 1945 tersebut saya menjadikanya sebuah janji, bukan mimpi atau cita- cita. Karena jika itu sebuah mimpi mungkin bisa jadi akan terwujud atau gagal. Apalgi cita- cita jika tak tercapai akan menggantinya dengan cita- cita yang lain. Namun jika itu janji , janji itu harus terlunasi. Karena janji adalah hutang yang harus terbayarkan. 

Bercerita sedikit mengenai penempatanku, ada 154 siswa. Mereka anak- anak pesisir yang energik. Kenapa tidak meski? Tidak mengenal lelah mereka selalu ingin belajar menulis. Ah apalagi kelas satu. Aku paling ingin masuk kesana, mereka selalu menyambutku dengan pertanyaan yang sama saat aku masuk kelas. “Ibu hari ini kita tulis apa?” dengan tulus mereka melontarkan pertanyaan.




Namun sayang, semangat belajar mereka sering kali terhenti karena tidak adanya buku bacaan atau pun perpustakaan. Padahal SD K Sukabilulik berada dalam komplek sekolah lainya, disini juga ada SMP dan SMK.  Padahal buku adalah satu pendorong bagi terwujudnya suatu kehidupan yang cerdas.

Bahkan dalam agama saya seorang suri tauladan, Nabi Muhammad SAW pun telah menerima wahyu nya yang pertama mengenai pentingnya membaca melalui pendidikan setelah menerima perintah Iqra yang artinya bacalah.


Salah satu program kami para pengajar SM3T di Kabupaten Malaka ini adalah meningkatkan budaya membaca dengan membuat program Rumah Malaka Cerdas atau sering disebut Rumbaka Cerdas. Dengan begitu janji tentang mencerdaskan kehidupan bangsa akan segera terlunasi.
“Karena mencerdaskan adalah janji kita semua,  janji manusia yang harus dilakukan semua warga Indonesia, “ . (Harnum)

Penulis    : Harnum Kurniawati
Pos        :  Bagas Bages
Sumber  :  http://malakantt-sm3t2016.blogspot.co.id/