Mutiara Bangsa dengan Luas
70 x 60 meter
Dusun Wetalas, Desa Weulun, Kecamatan Wewiku di Kabupaten
Malaka berbatasan langsung dengan Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS). Desa
itu menjadi tempat Novita Nurcahyati mengabdikan diri menjadi pendidik terhitung
sejak 5 September 2016 melalui program Sarjana Mengajar Terdepan, Tertinggal
dan Terluar (SM3T) dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Berangkat dari Bandara
Adisucipto Jogjakarta pukul 07.45 WIB, ia sampai di Bandara Ngurah Rai Bali
pukul 11.00 WITA. Perjalanan dilanjutkan dengan pesawat perintis dengan tujuan
Kupang lalu transit di Maumere. Perjalanan kembali berlanjut dengan menggunakan
jalur darat selama delapan jam menuju pusat kota Malaka (Betun). Untuk sampai ke
sekolah tempatnya mengajar yaitu SD Negeri Oevetnai, ia masih harus menempuhnya
dengan moda transpotasi roda dua.
SD yang baru satu tahun diresmikan,
tepatnya 5 September 2015 masih menggunakan bangunan darurat. Dindingnya berupa
pelepah daun bowang, sebuah daun dari pohon sagu. Meja dan kursi hanya terdapat
tujuh buah di kelas tiga, tiga buah dan kelas empat, empat buah. Kursi dan meja
untuk kelas lain hanya berupa kayu sederhana yang bisa menopang badan untuk
duduk. Meja alakadarnya untuk bisa terus menulis. Vita panggilan akrabnya
mengatakan sampai saat ini hanya baru ada lima kelas. Siswa berjumlah 79 mulai
dari kelas satu sampai lima. Itupun satu kelas untuk ruang guru".
Dia bercerita, potret
pendidikan di SDN Oevetnai jauh berbeda dengan suasana di perkotaan. Apalagi, dirinya
pernah menjadi seorang pengajar di sebuah sekolah yang sudah maju dari sisi
kualitas pengajar, sehingga jika dibandingkan jelas tertinggal jauh. Di Jawa amat
jamak, siswa sampai berlomba - lomba menyebarkan selebaran untuk memikat hati
siswa, sementara di SDN Oetvetnai murid kelas lima pun hanya ada 10 siswa.
“Itupun tidak semua siswa sudah
bisa membaca, ada empat siswa yang belum bisa membaca. Kelas lain pun demikian,”
ucap lulusan Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) itu.
Deskripsi lain soal
persiapan mengajar, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
bekal memasuki kelas belum ada, namun ada sebagian pengajar yang sudah membuat
RPP.
“Saya sudah agendakan untuk
mengajari mereka (para guru) untuk membuat RPP, semoga bisa terlaksana,” harapnya.
Materi untuk pelajaran juga
minim. Pada saat siswa ingin meminjam buku milik sekolah, pihak sekolah tidak memperbolehkan
dengan alasan takut hilang karena buku- buku masih belum tertata dan tidak ada
tempat untuk menyimpan.
"Kasihan juga melihat
anak- anak yang ingin membaca namun tidak diizinkan karena alasan buku takut
hilang,” beber Vita yang mendapat beasiswa bidikmisi dari
kemenristek dikti itu.

“Saya yakin dengan semangat dan kegigihan mereka siap
bersinar hingga cemerlang,” tegasnya.
Masa tugas Vita sebagai
pengajar tidaklah lama, hanya setahun
seperti kontraknya dengan SM3T. Vita berharap keberadaannya mampu meninggalkan
jejak. Salah satu yang bisa diberikan adalah dengan cara membuat program
bersama dengan rekan SM3T-nya yaitu Ruang Membaca Malaka Cerdas yang disingkat
Rumbaka Cerdas. Program tersebut berupa pengumpulan buku untuk meningkatkan
budaya membaca.
“Menyenangkan sekali bisa melihat mereka bahagia dengan
ilmu yang diberikan. Semoga program pengumpulan buku bisa berjalan dengan
lancar dan bisa memberikan sumbangsih untuk ikut serta dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa,” tandasnya. (Harnum Kurniawati)
Maaf...ijin share yah...
BalasHapusMudah-mudahan dengan begitu ada tanggapan baik dari para pemerhati pendidikan dan pemangku jabatan di kabupaten, provinsi dan pusat.
Maaf...ijin share yah...
BalasHapusMudah-mudahan dengan begitu ada tanggapan baik dari para pemerhati pendidikan dan pemangku jabatan di kabupaten, provinsi dan pusat.
Saya minta nomor hp dan atau no whatsapp milik ibu Novita Nurcahyati utk komunikasi lebih lanjut mengenai impian membangun ruang membaca cerdas. Kami di UGM Yogyakarta sementara menggalang aksi solidaritas utk mndukung maksud tersebut.
BalasHapusSaya minta nomor hp dan atau no whatsapp milik ibu Novita Nurcahyati utk komunikasi lebih lanjut mengenai impian membangun ruang membaca cerdas. Kami di UGM Yogyakarta sementara menggalang aksi solidaritas utk mndukung maksud tersebut.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih atas sambutan positifnya dan mohon maaf kami baru bisa online.. untuk komunikasi dapat melalui kontak di bawah ini
BalasHapusDonasi dana bisa dikirimkan ke :
No rek : Afandi Ikhsan, BRI 4615-01-023345-53-1 (Bagi teman dan saudara yg sudah TF silahkan konfirmasi CP dibawah).
Contact Person / Informasi program:
Wijang Pulung B : 081326964527
Oktaviky Dwi M: 081217783928
Yudi M: 081322902281
Web : http://malakantt-sm3t2016.blogspot.co.id/?m=1
Instagram : SM3TMalaka
Terimakasih atas kesediaan teman-teman dan saudara membaca penggalan cerita dari kami. Semoga amal ibadah teman-teman dan saudara semua dibalas oleh Tuhan YME.
#DariTapalBatasUntukIndonesiaMembaca
#SM3TMalaka
#SM3TUNYVI