Translate

Sabtu, 12 Agustus 2017

The Day Runs You



                                          



Oleh : Ika Efriani, S. Pd
Dari awal saya mengikuti program SM-3T ini yang saya bayangkan adalah saya akan bertempat tinggal di rumah-rumah adat, ternyata bayangan saya salah. Justru saya mendapatkan mess guru dengan kamar yang sangat nyaman. Saya menganggapnya sebagai bonus pertama kedatangan saya di tanah Malaka.


Saya pikir disini saya akan menjadi seorang guru yang akan mengajari murid-murid saya agar mampu bersaing di dunia pendidikan. Tetapi saya salah, karena hidup tak selalu soal nilai ujian yang baik. Karena disini justru merekalah yang mengajari saya untuk dapat bertahan hidup, bertahan dari keterbatasan.


Semua yang saya jalani disini tentu saja diluar dugaan, hidup tanpa listrik, sulit air bersih, susah mendapat sinyal provider, dan juga sulit mendapat transportasi umum untuk keluar desa (FYI angkutan desa hanya jalan satu kali setiap harinya jam 06.30), dan kondisi jalan yang rusak. Tetapi dari keadaan tersebut saya menjadi tahu bagaimana mensyukuri nikmat Tuhan. Mereka saja bisa hidup puluhan tahun dengan keadaan yang seperti ini, sedangkan saya yang hanya akan bertugas satu tahun disini tidak sepantasnya untuk mengeluh dan menyerah dengan keterbatasan.


Disaat murid-murid saya mendapatkan nilai ulangan dibawah nilai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal), saya merasa bahwa mungkin saya tidak cocok menjadi guru. Saya pun menceritakan hal ini kepada teman saya yang lain dan ternyata 52 teman saya yang lain juga mengalami hal serupa. Saya menarik kesimpulan bahwa kesadaran mereka untuk belajar sangat kurang. Sesering apapun saya mengingatkan mereka untuk tetap belajar dirumah sepertinya akan percuma jika orang tua mereka tidak memberikan peringatan kepada anak-anaknya untuk belajar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar